Rabu, 04 Desember 2013

Aduh Gue Kangen

     Sisa hujan tadi sore masih membekas disebagian alam, butiran air yang membentuk bola kecil memeluk erat pucuk dedaunan di depan jendela kamar. Suasana sejuk menghampar, tanah dan udara meresap sampai ke dalam kamar ini.
     Dua tahun berlalu, seolah diri ini tak mengenal waktu. Dua tahun sudah sejak kepergianmu, meninggalkan seutas kenangan berbingkai cerita, penuh duka penuh tawa. Saat melamun disini, di ruangan ini, bayanganmu selalu hadir, senyummu mampu membuncah diamku. Teringat saat terakhir kita menghabiskan menit demi menit hanya berdua saja, setiap saat ku bercerita, kau mendengarkan sembari duduk di sampingku dengan sebuah senyuman yang khas yang tak bisa kulupakan hingga saat ini.
     "Am, nanti kita ketemu dan sekolah bareng ya di SMAKBo" ucapanmu disaat akhir pertemuan kita dan menjadi sebuah penyemangatku untuk bersekolah disana. Ucapanmu masih terngiang sampai ini, sampai detik ini, aku terserak sendirian di tengah kesunyian malam. Wind, adakah kau lupa dengan ucapanmu? Ucapan yang membuatku semangat belajar dan meraih cita-cita. Aku tidak menyalahkanmu Nda, mungkin ini adalah sudah digariskan Allah kepadaku menerima bahwa kita tak akan pernah bersatu, meraih mimpi dan merajut asa bersama. Aku terima kenyataan ini walaupun ini akan sulit dijalani selama 2,5 tahun sisa masa pendidikanku disini. Aku kehilangan arah dan tujuan sampai saat ini. Banyak wanita yang hadir disini, di hati ini. Namun tak ada satu pun yang dapat menggantikanmu, menggantikan senyuman manis dari bibirmu, indahnya suaramu ketika bicara tapi kalau bernyanyi sedikit fals (aduh maaf ya), halusnya tutur katamu, sebagai guru biologiku kalau mau ujian, dan sesosok wanita tangguh selain ibuku. Tak ada yang sepertimu Wind.
     Lantunan suara makhluk malam menemaniku mengarungi malam, menampar kesunyian menuju sebuah keindahan. Disini aku menunggu pagi, mempersiapkan segalanya hanya untuk menyambut dirimu, yaa walaupun itu tak mungkin, tapi aku selalu percaya bahwa suatu hari nanti kita akan bertemu walaupun hanya sedetik saja. Suara-suara di masa lalu tak lagi ku hiraukan, hanya sebuah keinginan manis yang menancap kuat di hari, yaitu hadirmu. Walaupun itu masih menjadi kemustahilan, namun aku yakin, kekuasaan alam akan mengembalikan semua cerita tentang kau dan aku, tentang perjalanan, tentang air mata dan juga tawa, tentang segala...


Bila nanti kau ingat, pulanglah...
Bila nanti kau bersedih, pulanglah...
Bila nanti kau butuh senyuman dan semangat, pulanglah...
Bila nanti tidak ada seorang pun yang menyayangimu lagi, pulanglah...
karena aku akan selalu mencoba ada untukmu.



I Miss You Now

Kamis, 24 Oktober 2013

Kenangan Darimu

     Aku tidak meminta lebih atas jalan cinta yang Tuhan berikan untukku, telah cukup bagiku hanya memiliki bayangmu. Setiap malam ku selalu berkabut sunyi, tak pernah letih hati mengingat kembali kisahmu yang masih saja tergores dalam duniaku. Masih jelas saat binar matamu menghentikan detikku saat kebersamaan kita dulu. Aku sering sesak jika mengingatnya dalam pertanyaan tanpa pernah ada jawaban, kenapa aku belum bisa melupakanmu? (mungkin) saat ini kamu sudah melupakanku dan sudah dengan yang lain.
     Hatiku yang bercermin seringkali frustasi memandang pantulan cermin yang terlihat kusam kacau karena cinta. Aku tidak akan pernah lupa tentang lengkungan senyum terindah yang dianugrahi Tuhan untukmu, aku tidak akan pernah lupa tentang nada lembut yang dihasilkan pita suaramu, dan aku tidak akan pernah lupa jika aku mencintaimi dengan ketulusan.
     Kembali malam mengenangmu, setelah hampir 2 tahun aku mencoba menyimpan cerita ini dibalik buku kenangan, yang telah kututup serapat mungkin dengan sakit hati sebagai gemboknya. Tuhan mengijinkanku untuk kembali mengenangmu dan semoga kenangan ini tidak merusak kehidupanmu. Aku tidak pernah bisa memperjuangkan yang seharusnya inginku perjuangkan, karena aku tau perjuanganku belum tentu membuatmu bahagia. Demi namamu yang selalu terukir di hati, aku masih belajar melupakanmu, meski aku tidak bisa melupakanmu.

Seandainya, seandainya
Kita pernah duduk disini
Akan kubawa bangku ini ke surga
supaya kita bisa duduk berdampingan disana
Tapi hidup bukan cuma nulis rumus dan ulangan
Bukan cuma bermimpi jalan-jalan di taman (denganmu pastinya)
Engkau duduk di tempat lain, berjalan
Aku tak punya kursi,
berdiri memandangmu dari jauh (terasa jelas bayangmu)
Dengan mata terpesona dan hati berbinar
Sementara itu dunia bergolak
Denyut darahku tetap seperti dulu
Seperti tersentuh listrik kecil
Bergetar, bergetar-bergetar
setiap kali sempat memandangmu

Minggu, 29 September 2013

Cerita Wisuda ala Kadarnya

kemarin, tanggal 28 september 2013. sekolah gue baru aja melaksanakan suatu hajatan rutin tiap tahun yaitu wisuda. dalam acara ini, masing-masing angkatan dari siswa baru (59) sampe yang paling tua (56) ikut berpartisipasi krn itu merupakan hal wajib. bagi kelas 10 masih sebatas menyumbang nyanyiin lagu Hymne Analis krn masih anget diotak meraka tentang lagi ini. kalau kelas 11, berpartisipasi di bagian teater, upacara adat, band, dan panitia. dan saat ini gua mau ceritain pengalaman gua saat wisuda sebagai bagian dari upacara adat.
sekitar 2 minggu lebih gua latihan untuk persiapan upacara adat, gua bingung apa yang harus gua lakuin saat kebagian upacara adat. akhirnya gua ngerti peran gua di upacara adat yaitu bawa umbul-umbul kecil. nanti gua kasih liat foto ganteng gua pas lagi upacara adat kalau udah di upload sama kak gea (salah satu guru yg alumni smakbo).
gua latihn untuk membawa umbul-umbul ini mulai dari pulang sekolah jam 4 sore sampe menjelang maghrib. bahkan saat h-2 atau h-3 sampe h-1 (gua lupa persisnya) gua latian sampe adzan isya berkumandang di Masjid Muhalilin smakbo. walaupun kedengarannya sepela hanya membawa umbul-umbul, ternayata gerakannya lumayan sulit loh. sulitnya itu kapan kita harus masuk, kapan harus angkat umbul-umbul+loncat+teriak, kapan waktu untuk jalan kekiri bahkan cara muter pun ada caranya. dan yang paling sulitnya itu kita harus menghapal ketukan gamelan dan gendang.
saat hari wisudanya, gua dateng jam setengah 7 lewat 3 menit sedangkan janjiannya jam set 7 (rencananya acara mulai jam 8 pagi) dan itu gua panik parah dan gua kira gua bakal kena marah. ternyata pas gua mau masuk base camp baru dikit anak anak yang dateng. setelah dateng dan sedikit muter-muter keliling sekolah, akhirnya gua pun ganti baju dengan seragam yang bisa dibilang modelnya mirip rakyat jelata jaman dulu. gua belum bisa menyertakan foto karena ka gea atau pak aldi belum upload.
gua kebagian tampil setelah pementasan tari kecak. secara keseluruhan kita (gua dan temen-temen) tampil sangat bagus. cuma ketika pementasan, GUA SEDIKIT LUPA SAMA GERAKAN GUA SENDIRI, alhasil gua agak gerogi untungnya ga begitu keliatan tapi tetep aja gua ngerasa ga enak gitu sama yang lain. untungnya lagi ini bukan lomba, jadi gua ga perlu nangis-nangis lagi karena kesalahan amat kecil yang gua pikirin kayak pas SMP hehehehe
pas gua mengawal kakak kakak 55 untuk dipanggil satu per satu dan di sebutin dia kerja atau kuliah dimana, itu rasanya pegel banget men. bayangin aja coba, 256 wisudawan dan wisudawati dipanggil satu persatu, itu berdiri ga boleh nyender lama banget kayak sama lamanya pas gua menghadapi pelajar bu Leila saat kelas 10. seolah-olah waktu berjalan lambat, sedetik serasa semenit, semenit serasa sejam, dan sejam serasa sehari. alah lebay! belum lagi, kepala Pusdiklat Industri pidato setelah wisudawan dan wisudawati dipanggil. itu jadi tambah lama. kalau ditotal-total sih mungkin sekitar 3 setengah jam gua dan kawanan umbul-umbul berdiri tanpa nyender. 1 jam pertama gua kuat, 1 jam kemudian gua mencoba kuat, 1 setengah jam kemudian gua teler kayak orang mabok, pengen sekedar nyender aja susah banget.
acara selesai sesaat sebelum adzan isya dan acara terakhirnya yaitu pemutaran film dokumenter part 2 yang dibikin oleh kakak 55 yang di wisuda. rasanya gua pengen cepet-cepet lulus dan wisuda kayak mereka. tapi gua sadar itu masih lama dan tahun depan gua cuma baru bisa liat kakak gua yg cantik di wisuda kayak kakak 55. semangat ah semangat, masih 3 tahun lagi nih menuju wisuda SMA dan D1 (uts aja belum, udah mikirin wisuda)

Sabtu, 07 September 2013

Percobaan Move On yang Berhasil

akhirnya gua bisa menulis blog ini lagi setelah sekian lama blog ini ga kerawat karena gua sibuk sama urusan sekolah *bersihin debu*. banyak hal yang sebenernya pengen gua ceritain di blog ini, gua males banget untuk ngetik, seandainya aja gua bisa buat alat canggih yang mengkonversikan suara menjadi sebuah tulisan di komputer. sayangnya gua ga sekolah untuk hal yang semacam itu, gua sekolah di bidang analis kimia.
ada hal menarik yang pengen gua ceritain tentang kejadian yang bisa di bilang masih anget-anget tai ayam ya *loh*
jadi ceritanya nih, gua bisa move on ke salah satu adik kelas gua di sekolah. jujur, untuk pertama kalinya ada seseorang yang hadir di kehidupan gua yang bisa menggantikan posisi si dia setelah sekian kali gua mencoba untuk moveon tetapi gagal terus:|
entah daya magis apa yang dimiliki adik kelas gua yang sampe bisa buat gua moveon ke hatinya, tapi yang jelas adik kelas gua ini orangnya menarik, asik, dan imut-imut gimana gitu, bahkan imutnya itu sampe ngalahin imutnya adik gua yang baru kelas 1 SMP. tapi nih ya, kalau dibandingin badannya sama adik gua yang baru kelas 1 SMP itu, beuh badannya kalah jauh men, badan adik gua tinggi gede sedangkan dia kecil imut gimana gitu :3
singkat cerita nih, gua pdkt lah sama dia. gua jadi tau banyak tentang kegiatan dia sampe ke jam pulang sekolahnya dia. dan selanjutnya adalah tahap yang paling penting buat gua, pada tangga 4 september kemarin, entah tadi gua lewat bawah pohon mana tapi gua baru sadar kalau di sekolahan gua pohon itu jarang banget jadi ga mungkin pengaruh pohon (apasih-_-), gua bilang kalau dia mau ga jadi pacar gua dan lu tau jawabannya? ya, gue DITOLAK, gila men hati gua sedih banget saat itu. seolah-olah gua dikutuk untuk ga bisa moveon dari mantan. gua merasa sekarang jadi jomblo galau akut yang hina:( eh itu salah itu salah,  yang aslinya gua DITERIMA untuk jadi pacarnya dia. dan saat itu pun otomatis gua melepaskan status gua sebagai jomblo galau menjadi pasangan yang mencoba untuk romantis seperti halnya seorang analis yang bersikap lemah lembut kepada neraca analitik.


menulis dalam sepi dan sunyi pukul 1.05 dini hari
ditemani oleh sang nyamuk  yang sayang sama gua  dan seekor kucing yang tidur di jaket gua.

Selasa, 06 Agustus 2013

Kutitipkan Pesan Pada Hujan Pagi Ini

Aku sampaikan pesan pada hujan pagi
tentang rasa rinduku yang begitu menggebu
tentang segelintir risalah dihati
tak pernah terlintas di benakku untuk menyakitimu

Aku sampaikan pesan pada hujan pagi
untuk diriku yang tidak bijaksana
menyikapi semua yang sering terjadi
yang membuat semuanya kini sirna

Aku sampaikan pesan pada hujan pagi
maafkan aku yang tak sengaja menaruh luka
di tulusnya cinta yang kau miliki
yang menjadikan cinta menjadi hina

apakah aku harus menipu lagi
Aku hanya ingin kau mengerti
kau akan selalu ada dalam hati kecil ku
maaf kan aku yang tak sengaja
menoreh merah dalam jiwamu

maafkan aku
yang tak bisa menjadi lilin dalam hatimu
tapi kau selalu menjadi mentari dalam relung hatiku
Dapatkah ku percaya pada cinta?

ku mengerti jika amarah berkobar dalam hatimu

maafkan aku
yang tak bisa jadi rembulan dijiwamu
tapi kau selalu menjadi menjadi
bintang dijiwaku

maaf kan aku
yang tak bijaksana
pada apa yang ada dihatimu
maafkan aku..

Minggu, 21 Juli 2013

Terima Kasih Sudah Mau Menemani Hariku

Untuk kamu yang di sana, kamu yang sekarang, terima kasih selalu menemaniku, memanjakan setiap detikku, menemaniku berbincang, mendengarkan setiap ceritaku. Ya walaupun aku tahu, itu bukan hal menarik yang perlu diperhatikan tapi terima kasih ya karena sudah mau berlama-lama duduk bersamaku, mendengar ocehanku yang tidak jelas.
Bahkan saat aku diam terlalu lama, kamu masih tetap menungguku untuk berbicara. Payahnya, aku membiarkanmu menunggu sedangkan aku menikmati kesunyian itu seorang diri. Hingga kamu angkat bicara, “Kok diem?” dan hancurlah segala ketenangan itu. Keningku mulai mengkerut dan kamu masih saja mempertanyakan itu. Aku tetap menutup rapat mulutku. *tertawa* Maaf..maaf, aku memang sangat tak suka dengan pertanyaan itu.
Tapi tetap saja kamu tak beranjak dari sampingku, mendengarku bercerita atau di waktu yang lain kamu yang balik bercerita. Bercerita banyak hal, apa pun. Ketika kamu selesai bercerita, aku hanya akan menghela napas lalu tersenyum dan kamu pun akan ikut tersenyum pula.
Betapa sabarnya dirimu. Bahkan ketika dengan egoisnya mengacuhkanmu, kamu tetap duduk di sampingku, memberikan senyuman terbaikmu. Kalau kamu bertanya bahagiaku itu apa, aku akan menjawab, ini bahagiaku, yang ini, yang sedang aku ceritakan ini.
Meski sekarang kamu sudah tidak pernah duduk di sampingku, mendengar ceritaku tapi terima kasih yaa. Terima kasih sudah pernah ada dalam hari-hariku…

 Sumber Gambar


You're still the best till at this time in my heart (wind). I love you even though I know you never loved me
-writing in the silence-

Minggu, 14 Juli 2013

Pengen Menulis (lagi)

sudah mondar mandir dan aku tak menemukan jawaban….
sudah susah payah dan aku tidak juga menjumpai harapan…
hanya seperti belibis yang mengibas - ngibaskan sayapnya saja dan tak tahu harus bertemu siapa…
aku benci hari ini…
aku benci ketika aku tidak bisa menulis lagi…
tangan ini kaku…
mulut ini bisu…
aku tidak bisa berhenti disini…
aku hanya mampu berteriak…
dan teriakan itu hanya berhenti ditenggorokan…
kerinduanku ini begitu mencekik nafasku….
kecintaanku ini begitu menikam ulu hatiku…
aku suka ditikam…
aku membiarkan diriku terkulai…
aku ingin menulis lagi…
aku mau menulis lagi….
jangan menghentikan aku untuk menulis lagi…
entah kisahku… kisahmu… atau hanya sebatas kisah tentang hujan
aku ingin menulis lagi…
ajari aku untuk menulis lagi…
ijinkan aku untuk menulis lagi….
aku ingin menulis lagi….
tentang sajak belibis….
tentang sajak cinta…
tentang peraduan dan binatang jalang….
aku ingin menulis lagi….
biarkan aku menulis lagi….
menulis tentang hidup…
menulis tentang kita…
tentang rasa…
dan tentang segala isi dunia….
ajari aku menulis…… lagi

(tulisan ini dibuat ketika gua bingung mau menulis apa karena otak gua udah ga ada ide untuk menulis dan jari jemari udah kaku untuk menekan dan memijit mijit keyboard untuk menghasilkan sebuah tulisan yg sederhana setelah selama 1 bulan lebih vakum dr dunia tulis menulis karena ujian yg menguras emosi dan energi)

Minggu, 16 Juni 2013

Artikel Untuk Blogger Energy

Assalamua'laikum. salam sapa, salam hangat, salam tiga jari. pas saya menulis tulisan ini, saya sedang berusaha keras gimana biar bisa gabung dengan blogger energy.
saya memilih blog dengan genre personal adalah karena saya memiliki hobby menulis, karena menurut saya dengan menulis kita dapat melepaskan penat setelah seharian beraktivitas dan cara curhat terbaik ketika menghadapi masalah. di blog saya juga menceritakan kejadian-kejadian dan isi hati saya ketika sedang merasa galau dan kesepian sehingga rasa tersebut dapat hilang ketika saya menulis blog. ada suatu rasa yang membuat hati saya "plong" sehabis bercerita lewat blog.
itu adalah alasan kenapa saya memilih blog dengan genre personal
Photobucket
awal saya tau tentang blogger energy adalah saat saya coba men-share tulisan saya di facebook kemudian salah satu anggota blogger energy yaitu kak Kania Khoirunnisa mengkomentarinya dengan mengajak untuk gabung dgn blogger energy. saya langsung cari informasi apa itu blogger energy. kenapa saya memilih gabung dengan BE? karena saya ingin banyak kenalan dengan teman teman blogger dan tidak ingin meliwatkan kejadian-kejadian seru yang ada ditempat teman teman blogger. itu saja :)

Kamis, 30 Mei 2013

Kadang kita salah, tapi kita belajar

saya sering menyalahkan keadaan.
dan sekarang saya tau itu salah..

orang yang berhasil adalah orang yang bangkit dan mencari keadaan yang mereka inginkan.

dan jika mereka tidak menemukannya, MEREKA AKAN MENCIPTAKANNYA!

untuk itu saya sekarang.. saya janji pada diri saya sendiri untuk tidak menyalahkan keadaan.
untuk terus berusaha untuk hidup saya.
untuk membahagiakan kedua orang tua dan kedua saudara saya.
saya ingin membuat mereka bangga.

dan untuk itu saya tidak pernah boleh untuk menyerah.
saya akan menciptakan keadaan yang saya inginkan.

bukan berarti saya tidak menerima takdir.
hanya saja, seperti kita tahu bahwa nasib dan takdir dapat berubah jika kita mau dan kita berusaha.
dan itu yang harus dilakukan sekarang.


kita seringkali belajar dari kesalahan.
seperti itulah..
kadang kita salah, tapi kita belajar :)

Sabtu, 25 Mei 2013

Hilang, sebuah perpisahan

Perpisahan. Salah satu kata yang kadang terdengar sangat menyebalkan bukan? Kadang-kadang. Ya, setidaknya itu yang ada di dalam kepala saya ketika mendengar kata perpisahan. Perpisahan selalu identik dengan kesedihan, kehilangan. Entah kenapa terkadang juga saya merasa sangat tidak biasa dengan yang namanya perpisahan. Padahal seharusnya saya, kita, sudah terbiasa dengan yang namanya perpisahan semenjak kecil, bukan ?! Mulai dari perpisahan dengan teman saat kecil, teman sekolah, pacar dan bahkan mungkin ..keluarga. Ya begitulah..
"Pertemuan dan perpisahan, dua pasangan yang mewarnai pelangi kehidupan manusia, ibaratnya."
Setiap ada pertemuan berarti kita harus siap ketika waktu berpisah itu pada akhirnya tiba. Karena hal itu pasti terjadi, mau ataupun tidak. Perpisahan memang kata yang paling berat dan menakutkan. Entah mengapa, seolah memang setiap orang tidak siap dengan kata itu, termasuk saya. Dari dulu, setiap kali akan 'ditinggalkan' oleh seseorang—entah siapapun itu, saya pasti mencoba menghindar atau paling tidak berusaha berkelit dari kenyataan dengan berbagai macam kamuflase yang bisa menenangkan hati saya sendiri. Everything happens for a reason, lagi dan lagi..


Pernah terpikirkan pemikiran 'lebih baik saya yang meninggalkan orang lain, daripada saya harus ditinggalkan oleh orang lain' ? Semoga bukan saya saja yang sering berpikiran demikian. Sadar ataupun tidak memang pada kenyataannya lebih menyebalkan berada dalam posisi 'ditinggalkan' daripada 'meninggalkan'. Terutama untuk persoalan-persoalan tertentu, cinta misalnya. Ha! Jika perpisahan itu terjadi sekali dua kali, mungkin masih bisa ditoleransi. Namun jika harus dilakukan berkali-kali? Bukankah akan sangat melelahkan menghindari hal serupa berulang kali? Terlebih jika pada kenyataanya, cara demikian hanya sebuah kamuflase, karena pada akhirnya tetap berujung pada kehilangan.

Lalu bisakah kita bersahabat dengan perpisahan?! Bersahabat bukan berarti bersikap biasa saja dengan setiap perpisahan yang terjadi, tetapi mungkin mulai menyadari bahwa tidak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa dimiliki manusia, selain rasa kehilangan, karena nyatanya segala sesuatu di dalam hidup ini (katanya) hanya berakhir pada satu kata sederhana; perpisahan.

"Setiap awal pasti ada akhir.. "

Pun ketika pada akhirnya kita, saya dan kamu juga kalian harus berpisah ...bukankah seharusnya hal ini sudah bisa kita ramalkan sejak kali pertama mata kita beradu, tangan kita berjabat dan kata kita bercakap? Lalu, anggap saja pertemuan kita ibarat irisan antara himpunan hidup kita, saya dan kamu juga kalian. Kita sama-sama memiliki sebagian kenangan yang sama dalam hidup kita. Begitu kan?

gua sedih ketika malam ini rekap absen kalian semua. ternyata kita udah di lembar akhir buku agenda kelas dan absen. ada rasa sedih yg gua rasain ketika harus nutup buku agenda kelas dan absen 10.7. rasanya gamau ninggalin kalian, but life must go on. makasih buat semua kawan, semua pelajaran dan kenangan yg kalian kasih bakal selalu gua inget. maaf kalau selama 1 tahun ini gua suka nulis kalian telat walaupun cm lewat 1 atau 2 menit. i love you SESEPUH ({})

Tapi bagaimanapun, saya lebih suka menikmati suatu rasa kehilangan dalam kesendirian, dalam diam.

Jumat, 03 Mei 2013

My Comfort Zone

I woke up it was 7
I waited 'til 11
To figure out that no one would call
I think I got a lot of friends
But I don't hear from them
What's another night all alone
When you're spending every day on your own
And here it goes

*) I'm just a kid
and life is a nightmare
I'm just a kid 
I know that its not fair
Nobody cares
'cause I'm alone and the world is
Nobody wants to be alone in the world
And the world is
Having more fun then me
Tonight*

And maybe when the night is dead
I'll crawl into my bed
I'm staring at these four walls again
I'll try to think about the last time
I had a good time
Everyone's got somewhere to go
And they're gonna leave me here on my own**

What the hell is wrong with me
Don't fit in with anybody
How did this happen to me?
Wide awake I'm bored and I can't fall asleep
And every night is the worst night ever~

-Simple plan; I'm just a kid

Rencana yang sederhana ya artinya simple plan? tapi bukan.. bukan itu maksudnya. Beberapa waktu belakangan lagu ini lagi menggambarkan isi hati, aihhhh~ mulai deh. Grrrr! Hmmm.. mungkin saat ini saya telah sampai pada suatu titik dimana saya telah benar-benar merasa bosan. Jenuh.. Melakukan hal yang sama setiap hari terus-menerus yang kemudian menciptakan suatu pola yang sungguh sangat membosankan. Saya lelah.  
Yes, maybe I'm just (like) a kid. Tapi saya hanya merasa telah sampai pada suatu titik dimana saya telah benar-benar merasa -katakanlah-tidak-bersemangat. Semacam-tidak-berguna.. Sejenis itulah. Well, entahlah.. sulit untuk diungkapkan dalam kata saya rasa atau lebih tepatnya terlalu menyakitkan untuk saya ungkapkan dengan rasa. Mungkin.
Setiap hari melakukan rutinitas yang sama. Bangun, sekolah, pulang, sedikit belajar, tidur, bangun lagi, siap-siap sekolah lagi.. terus dan terus begitu setiap harinya. Terkecuali weekend, bertemu teman, temannya teman, temannya temannya teman, dan lain sebagainya. Tapi entah kenapa saya lebih suka berdiam dikamar, diam, sendiri. Aneh? Bisa jadi.
Saya suka berdiam didalam kamar berukuran kurang dari 4 x4 meter ini. Dengan dinding yang berwarna biru kelabunya. Dengan segala pakaian tergantung dibelakang pintunya. Dengan segala macam tempelan di dindingnya. Dengan aneka rupa jadwal, harapan, bahkan cita-cita yang tertempel disana. Dengan debu yang menggumpal karena terkadang lupa saya bersihkan. Dengan sarang laba-laba kecil di ujung atas kamar yang sangat sulit saya jangkau, walau dengan sapu sekalipun. Dengan semua yang ada didalamnya walaupun apa adanya. Dengan mp3 volume maksimal dan dengan sesuka hati menyanyi walaupun tau suara sumbang luar biasa. Yap, saya suka tempat ini dengan semua isinya, dengan baik bahkan buruknya.
Makanya saya seringkali bosan kalau ada yang berkata, 'Nggak bosan apa seharian di kamar?' atau 'Ngapain aja sih dikamar mulu'. Kalau boleh dibilang kata orang sunda mah, 'Kumana aing weh lah' Hih! Sebodo apa kata orang yang penting nggak ngerugiin toh..
Sejujurnya udah sejak lama saya berniat untuk mencari tempat baru, mencoba menikmati kota ini dengan ruangan berbeda, dengan rasa yang berbeda juga. Ya, beberapa kali merasa sedikit bosan juga berasa ditempat ini. Tapi buktinya sampai saat ini saya masih anteng aja disini, ditempat ini, dikamar ini. Kalau kata Taylor Swift sih, people are people, and sometimes we change our minds. Terjebak pada zona nyaman, itu barangkali ya masalahnya..
Nyaman.
Apa yang salah sebetulnya dengan kenyamanan? Bukankan kenyamanan adalah salah satu hal yang dibutuhkan setiap orang dalam setiap perjalanan? Ya. Setidaknya menurut saya begitu. Begitupun dalam perjalanan hidup yang sedang saya jalani, nyaman adalah salah satu dari sekian hal harus saya dapatkan. Itu juga yang jadi bahan pembicaraan saya saat berbincang dengan seorang teman soal 'keluar dari zona nyaman'. Terkadang ketika dihadapkan untuk keluar dari zona ini kita memikirkan berbagai macam kemungkinan buruknya. Kalau nanti A gimana ya.. Kalau nanti B gimana ya.. Lagi lagi soal pilihan kan? Ah, yang benar saja.







Ini soal hari dan hati. Kamar ini, yang terkadang membuat hari saya terasa sangat menjemukan. Sebetulnya saya punya pilihan untuk pindah, tapi tidak saya lakukan. Mungkin sama halnya seperti kamar, hati juga punya kesempatan yang sama..
Pindah..
Persis seperti gambar ikan-ikan diatas.. Ada 4 ekor kecil, keempat ikan mempunyai ukuran berbeda, katakanlah yang paling besar 'ikan 1' mengurut dan yang paling kecil kita panggil 'ikan 4'.
Suatu hari terjadi perbincangan serius antara keempat ikan soal pindah ke akuarium yang lebih besar.
Ikan 1 : "Lihat didepan ada akuarium besar, nanti sore kita pindah ya, ayo kalian berkemas!"
Ikan 2 dan ikan 3 tampak sangat bersemangat atas rencana mereka untuk pindah ke akuarium yang ukurannya jauh lebih besar.
Lain halnya dengan ikan paling kecil alias ikan 4. Dia bertanya, "Tapi kenapa kita harus pindah? Akuarium ini kan baik-baik aja. Selama ini pun kita merasa nyaman bukan disini?"
Ikan 1 tersenyum, "Nak, tempat ini sudah terlalu sempit buat kita. Tempat ini sudah terlalu sempit untuk kita berempat. Nanti kita semua akan tumbuh lebih besar dari akuarium ini. Jadi kita harus pindah."
Sepanjang hari ikan kecil berpikir. Ya, mungkin itu masalahnya. Seperti akuarium yang terlalu kecil untuk para ikan-ikan itu, mereka harus pindah ke tempat yang lebih besar dan dirasa cocok untuk mereka melanjutkan hidup dikemudian hari. Ada perasaan yang sama, yang mungkin, dirasakan oleh setiap orang yang diharuskan untuk pindah.. meninggalkan hal-hal yang mungkin sudah menjadi bagian dari hidupnya, menyisakan sisa genangan yang nantinya akan mereka sebut kenangan.
Ikan 4 : "Hey, kamu sudah siap belum untuk pindah?"
Ikan kecil hanya tersenyum..
Tapi lagi-lagi ini soal pilihan, tentu saya tau soal kamar dan hati adalah perkara yang berbeda. Pada akhirnya hanya dialog-dialog panjang saya dengan Sang Pencipta yang membuat hati dan pikiran saya tenang luar biasa. Sekarang saya selalu berdoa semoga kelak jangan pernah ada ketidakpuasan, tidak ada penyesalan atau bahkan kemarahan atas pilihan-pilihan saya. Saya harap semua pilihan saya berjalan seperti apa yang Tuhan bisikkan ke hati saya.
Disaat seperti sekarang ini saya terkadang berharap tangan saya lebih dari dua, untuk melakukan hal-hal yang berguna, meraih mimpi juga cita, serta bersujud seraya berdoa kepada Sang Maha Esa.. untuk melakukan ketiganya dalam waktu yang sama. Lagi, semoga doa serta harapan bisa menjadi lentera penerang.. Semoga untaian detik demi detik ke masa depan penuh dengan kejutan dan pembelajaran bermakna. Selanjutnya, saya ingin mengajarkan diri saya sendiri bahwa menjadi bahagia itu sungguh sangat sederhana.. karena sesungguhnya bisa membahagiakan orang lain terutama orang tua itu membawa bahagia, itu saja, sudah cukup.
Untuk itu saya sekarang berdoa, saya ingin hidup untuk menghidupi serta berharap sang pemberi hidup memberikan hidup yang berkecukupan.
...................ah, sudahlah. Mungkin saat ini saya terlalu lelah atau mungkin saja semilir angin yang menelusup di balik jendela juga hangatnya udara disini membuat saya saat ini merasa nyaman dengan tidak melakukan apa-apa. Maaf.. tapi tolong ijinkan saya sekali ini saja.

Minggu, 21 April 2013

Bahagia Itu Sederhana

Banyak yang bilang kalau bahagia itu sederhana.. Iya, bahagia itu terkadang tercipta dari hal-hal biasa yang tidak kasat mata. Sederhana bukan berarti tidak memiliki makna, justru banyak hal luar biasa yang terbentuk dari keping-keping kaca bernama 'sederhana'.
Iya, bahagia itu sederhana..
Bagi orang tua, melihat gadis atau jagoan kecilnya menjelma menjadi sesosok manusia dewasa yang bertanggung jawab dan membuat dirinya berguna juga merupakan secercah bahagia yang sederhana.
Bagi para tunawisma, sedikit kepedulian kita dapat menumbuhkan jutaan harapan serta mencipta bahagianya mereka.
Bagi sepasang manusia yang sedang jatuh cinta, berkhayal tentang masa depan jika nanti mereka bersama juga salah satu cara paling sederhana untuk merasa bahagia.
Bagi orang yang mencinta, melihat orang yang dicinta bahagia juga salah satu bentuk nyata dari kesederhanaan bahagia.
Bahagia. Iya, sesederhana itu katanya..
Sedangkan bagi saya, mencoba mengajarkan diri sendiri bahwa untuk merasakan bahagia itu memang bisa sangat sederhana, seperti halnya bisa membahagiakan orang lain terutama kedua orang tua, itu saja.


Bahagia mempunyai arti dan rasa beragam. Bahagia, semuanya hanyalah kata berbeda yang mempunyai arti yang sama. Bahagia itu sederhana..

Jumat, 19 April 2013

Hiburan dari alam untuk kita

Pernah nggak kamu merasa dalam satu hari berturut-turut ditimpa kesialan yang terjadi secara simultan? Seolah satu persatu kejadian yang tidak kita harapkan datang silih bergantian, dan mengatakan 'Hallo!' Saya pernah. Sering bahkan!

Misalnya nih, ketika kita mau pergi sekolah atau ke kuliah menggunakan sepeda motor, tiba-tiba hujan deras dan kita lupa bawa payung atau jas hujan. Lalu kita pun basah kuyup kedinginan. Setelah itu, hujan reda, kita melanjutkan perjalanan tapi kemudian secara tiba-tiba motornya mogok maupun ban pecah. ckckck, Padahal saat itu kita harus masuk kuliah ataupun ada kuis yang dimulai jam 7 tepat. Atau misalnya ketika kita diburu deadline untuk suatu pekerjaan atau tugas, secara tiba-tiba komputer yang kita gunakan terkena virus atau koneksi internet yang kita harapkan melebihi kecepatan cahaya justru malah tidak bersahabat. Pernahkah kamu mengalami hal tersebut seperti saya? Kalau pernah, kamu pasti tau apa rasanya kan? Yang bisa kita lakukan terkadang hanya mengumpat mengapa hal itu terjadi pada kita disaat yang tidak tepat, begitu bukan? Inikah yang dinamakan 'kesialan'?

Pernah nggak kamu berpikir kenapa justru saat kita sedang terburu-buru mengejar waktu tetapi perjalanan malah tersendat? Semua proses menuju apa yang akan 'kita lakukan' dan 'kita tuju' justru seolah-olah membiarkan kita terlambat.

Pernah nggak kamu berpikir mengapa keadaan sering kali tidak bersahabat dengan kita? Terkadang saya berpikir seakan mereka meledek, mengecoh bahkan tertawa terbahak-bahak melihat kita dengan keadaan yang sama sekali tidak kita inginkan.
Saya sering mengalami hal-hal seperti itu, jujur saja memang sangat menjengkelkan. Namun, seiring berjalannya waktu seseorang menyadarkan saya mengenai hal itu.. dia bilang, 'itu adalah cara alam menghibur kita, ham! Dia sedang mengajak kita bergurau, tersenyum, dan mentertawakan diri kita sendiri'. Dan, ya! Saya tertawa, menertawakan diri saya sendiri ketika hal yang sama terjadi lagi dan lagi kepada saya. Benar yang dia bilang, kejengkelan itu muncul karena kita sendiri yang tidak mencoba bersahabat dengan keadaan, seringkali kita hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.

Lalu saya teringat salah satu isi dari buku 'The Secret', bahwa kita adalah pantulan dari apa yang kita pikirkan. Kita, pikiran kita dan alam itu bersinergi. Apa yang kita pikirkan itu memancar dari diri kita dan ditangkap oleh semesta. Maka, ketika kita berpikir bahwa hari itu kita 'sial' jangan heran kalau seharian itu kita akan selalu merasakannya. Inti dari buku itu sih menganjurkan kita untuk selalu berpikiran positip, begitulah. Tapi kenyataannya, pada prakteknya sulit ternyata. Terkadang pikiran-pikiran negatif bergerak dua kali lebih cepat merambat kedalam sistem saraf kita dibandingkan pikiran positif. Ah, setidaknya kamu tidak boleh berhenti berusaha ya! ;)
XVIII
-IAP-

Senin, 15 April 2013

Perubahan Hanya Milik Para Pemberani

Terinspirasi dari sebuah tulisan di sebuah harian Ibu Kota, 'Perubahan Hanya Milik Para Pemberani', begitu katanya. Perubahan-Hanya-Milik-Para-Pemberani. Sengaja saya ulang untuk mencari filosofi makna pemilihan kata-kata ini..

Di umur saya yang remaja sekarang ini, nyatanya banyak sekali tantangan yang saya rasa sangat sulit untuk ditaklukan. Beberapa diantaranya soal kebiasaan buruk dan menghilangkan rasa malas. Mereka bilang semua tantangan itu harus dihadapi, atau tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Menurut saya, beberapa tantangan bisa ditempuh dengan sebuah tekad dan keberanian, tapi beberapa sisanya tidak cukup hanya bermodalkan tekad saja ternyata.
Seringkali saya berpikir dan merenung sampai akhirnya berani memberikan suatu kesimpulan bahwa untuk perubahan, sebuah keberanian itu harga mati. Keberanian merupakan modal awal, yang tidak bisa ditawar menawar, hal ini berlaku jika kita ingin berubah, ingin menaklukan suatu tantangan atau bahkan ingin menjadikan suatu halangan menjadi hal yang justru menantang. Niat, keinginan dan kesempatan hanya sebagian kecil dari satu hal: keberanian.
Sadar ataupun tidak, rasa takut ternyata adalah salah satu jebakan dari keinginan akan perubahan itu sendiri. Rasa takut menjadi suatu gejala umum yang menjerat kita dari keinginan untuk berubah. Maka dari itu saya pun berani mengklaim kalau perubahan hanya milik para pemberani, atau paling tidak bagi mereka yang bisa mengubah apapun dalam diri maupun lingkungannya dari hal buruk ke arah yang lebih baik, ia pantas diberi predikat pemberani.
Di dunia ini, konon segala hal telah pasti akan berubah.. Ilmu pengetahuan, teknologi, musim, semua berubah dan berkembang seiring perkembangan jaman. Tidak ada yang pasti, karena yang pasti hanya ketidakpastian itu sendiri. Ya, bahkan satu detik ini dan satu detik sebelumnya pun berubah. Tak ada yang sama. Bahkan, dalam setiap helaan nafas kita menghisap udara yang berbeda. Bagaimanapun, waktu terus berjalan maju, bukan?
Lagi, bagi saya terkadang perubahan memang selalu bahkan terlalu menyakitkan, walaupun itu bergerak ke arah yang lebih baik. Kadang kita terkejut dan merasa tidak siap begitu suatu perubahan kecil terjadi. Kita yang sebelumnya telah terbiasa dibuai kenyamanan, akan merasa terkejut saat bertemu satu perubahan kecil saja. kebanyakan dari kita demikian, mungkin, saya rasa. Kenyamanan kerapkali membuai kita sehingga kita  tak juga bisa menyesuaikan diri begitu angin perubahan datang tanpa bisa dihadang. Masalahnya lagi, seringkali kita takut menempuh suatu tanjakan walaupun tahu di depan setelah itu akan ada turunan bahkan jalan mendatar.

Jadi, setiap perubahan harus dikumpulkan dari keping-keping keberanian agar tantangan-tantangan didepan kita bisa ditaklukan. Tanpa adanya keberanian tak mungkin ada perubahan. Lagi-lagi begitu katanya..

Kelak kemudian sering saya harap tangan saya lebih dari dua.. untuk membantu sesama, merekam jejak mimpi meraih asa dan cita, juga sambil bersujud serta berdoa selagi malam.. Atau melakukan semuanya dalam satu hitungan. Ah, khayal. Semoga doa dan harapan bisa menjadi penerang, juga semoga setiap untaian detik demi detik setahun ke depan penuh dengan kejutan dan pembelajaran diiringi keberanian untuk suatu perubahan. Semoga.

Live your life! Live your dreams!

I love storytelling, in different way. Writing. Yes! I think that every person has their own 'favourite way of communicating to others, about what she/he think, what she/he feels, or just for expressing ideas. For me, writing such as the best way to express my thoughts, convey my feelings, and most of the time, to spend my time, killing my 'loneliness' and describe random thoughts. 
I have a dreams. A lots, actually. Along the time, my dreams change from one to another, randomly. To be a doctor, lawyer, architect, lecturer, business man, and so many other, then now I know what I want ..to be writer and chemical
analysts. Oya, to be good father, of course. Someday. Aamiin.
"That all dreams can come true if we have the courage to pursue them" -Walt Disney
They said, a dream could to be big or small. But, everyone must have a dream to still alive, you know 'alive'. I always imagine if oneday I was write story, watch my book in bookstore, hmm that's such a big compliment for me. Great achievement. May I? InsyaAllah. Most of all, the most important thing is to know that dreams do come true, so we always try to work smart, have a balance between work hard, play hard and pray hard, and persistently to reach it. Help others to pursue their dreams also can be better, for people around ..for ourself. Keep a faith. Allah always be with us.
Now, I just need to switch my mind so it'll encourage myself to be strong and just walk on by. Do my best and keep telling myself that it's for the best. So it's a new challenge of finding myself in the crowded feelings inside, yes. Move up! And the only one that I know to get there, to all of my dreams, is by surrender completely to God. Ikhlas..
The clock is ticking, the water's flow, and there are so many blessing that I didn't realized happens in my life, around me. So, I need to focus on that and take back to living this life to the fullest. Never regret of something because it means nothing ..whatever it is, if it didn't happen, then it's not meant to happened, and  otherwise maybe. Although some perspective had changed, but you are seeing a stronger man standing here, and no one can bring me down again. I won't let you, or I will kill you!
Live your life! Live your dreams!

Keep Calm & Move Up!

Sometimes the journey to understand what we want to be in our life can very tough and full of challenges, with tears too. Actually, I just realize that Allah is really kind to me, because Allah always teaches me how to be strong in life. But, I will never give up because eventually it will all just come to me, as soon as possible, destiny. So many times I fall and get beaten up in life, that's just such a training that Allah wants me to go through so I can become better and tougher. Just have no regrets and have a faith. Allah always with us, aamiin.
They say people change, yes.. I think it's more than just true, people change and then growing up.. I remember where i've been through a lot, things had changed, love, friendship, trust, dissapointed, loss, life, death and everything in between made me who I am now. I have no other option but to stay strong and keep my chin up. It's either fight or defeated. So, i guess being defeated is never been my option, for sure.

And growing up means I have to accept flaws and try to fix it. Not just the flaws of people around me, but most of all, my own. It means I also have to find my own way coping with loss, sadness, broken heart, and how to get back up after I fell so hard.

Became a winner or loser in life was a big thing for me, and I can never thank Allah enough for all of this opportunity. All the time that I spend to make this thing 'big' or 'happen', it was all so worth it! However, my size of happiness or sadness became even bigger as I learned something more valuable than just winning or losing.

Sometimes, I was sad, yes. But then I laughed and smiled, I thought that Allah is humorous when it comes to giving me life-lessons. I guess it's things like these that keep someone to be grateful and feel 'small'. That no matter what you do, what you achieve, some people will just not like you that much and continuously underestimate you ..and you know that's was good and great for your life! As soon as I stopped thinking and caring about what people think about me, I became much happier. Life is full of surprises (bitter and sweet), so we have to be prepared at all the times.

Winning is not a status or an end-result anyway ..it's a mentality that you carry in life to keep trying and become better each and everyday.


All of the things and all my friends, life is a lesson. If you cant change a situation, change the way you look at it and everything will just be fine. Because, whatever it is, if it didn't happen, then it's not meant to happened ..so, don't move on ..let's move up!

So, Keep Calm & Move Up! And Have a Good Day! ;)

Minggu, 14 April 2013

Pukul 2 dini hari..

Yang kutahu langit di luar sana sudah terlewat kelam. Bukan lagi ungu merona atau sekedar biru tua. Gelap. Hitam. Entah sudah berapa kali aku mengintip jendela hanya untuk melirik warna diluar sana, harap-harap segera berganti menjadi biru muda. Malam terasa dua kali lebih lama dari biasanya. Hari ini aku dilanda insomnia, lagi. Jarum jam di tanganku sudah mengarah ke angka 2 dini hari, tapi aku sama sekali belum mengantuk. 

Massa kelopak mataku serasa bertambah berat, tapi anehnya ia tak kunjung ingin terpejam. Saat seperti ini, menghitung domba pun tak ada guna rasanya. Apa mungkin ini karena dingin yang masih saja memelukku erat, seolah menembus setiap celah pori-poriku. Bahkan, empat lapisan baju hangat pun tak kunjung membuatku lebih baik. Aku masih menggigil ditengah lamunku.   

Entah ini memang karena cuaca dingin atau apa ini yang dinamakan jatuh cinta? Ah, sungguh tak adil rasanya jika cinta membuatku harus merelakan jam tidur sekian jam lamanya.. Tapi aku tetap gelisah. 

Biasanya kopi menjadi teman setia yang menemaniku saat tetap terjaga, bukan teh, tapi tidak kali ini, aku ingin menikmati semuanya. Jantungku berdegup kencang dari sore kemarin, membayangkan bahwa aku telah jatuh cinta.. tidak, ini bukan cinta pada pandangan pertama, ini cinta pada pandangan ke sejuta.. Ah, sial! Wanita ini hampir saja membuat aku gila!

Genangan dalam Kenangan

Tanpa disadari nyatanya banyak makna kiasan dibalik rajutan kata. Dia itu seolah jelmaan suara dari dalam hati yang bereinkarnasi menjadi deretan nada, yang kemudian terdengar melalui serentetan irama. Terkadang tersimpan kenangan disetiap detik peristiwa. Ada tangis dibalik tawa ..karena disetiap masa, kita akan selalu menyimpan setidaknya satu cerita.

Layaknya satu episode film tanpa jeda, layaknya satu baris kata yang berjalan mengelilingi otak kita ..Semua terjadi secara sempurna seperti yang diarahkan oleh yang Maha Kuasa.

Lalu yang dapat kita lakukan adalah merekamnya menjadi melodi-melodi yang terngiang disebelah kanan kiri terlinga kita. Membisiki kita bermacam kata hina sampai cinta. Menggelitik mereka tanpa cela, yang terkadang menghasilkan tangis maupun tawa..

Yang dapat kita lakukan adalah merekamnya, membuat keping-keping adegan tersebut dalam bentuk 'gambar hidup' sebagai suatu sistem memori yang turut memenuhi kapasitas otak kita.. gambar yang terbangun dari berbagai macam susunan kejadian. Kalau hujan meninggalkan genangan, maka kita sebut ia kenangan.

Selanjutnya..

Kepingan adegan itu akan memenuhi tembok galeri pikiran kita. Membuat kita sejenak terdiam untuk sedikit menangis atau tertawa akan nostalgia pada masa. Kepingan itu akan terus berjalan seiring berjalannya waktu, berputar silih berganti. Gambar-gambar itu mungkin tidak akan menempel langsung, akan ada jarak, walaupun nyatanya tidak banyak.. Ada kalanya kita harus mengalami suatu peristiwa dulu untuk mengingatnya, sehingga saat ada sorotan ingatan mengenai hal itu kepada objek ..terciptalah bayang-bayang yang jatuh ke dasar pikiran kita. Jauh dan jauh lebih dalam lagi.

Kemudian bayang-bayang itu seolah membentuk suatu tema tersendiri, saling sambung menyambung yang tumpah tindih satu sama lainnya, berperang disana untuk menjadi yang pertama.. Namun terkadang, bayangan itu justru tercipta dalam bentuk gambar yang kabur, samar-samar. Lalu ada yang berlomba disana, mencari-cari, saling bertanya kesana kemari ..untuk menjawab teka teki.

Lalu kamu mulai bingung.. kamu mulai bertanya-tanya.. kamu mulai tidak tau harus berpegang kemana.. satu persatu pertanyaan mulai berterbangan seperti bunga putri malu yang sering kamu tiup di taman, bertebaran disapu angin, ditemani awan..

Apa itu? Siapa mereka? Apa yang mereka mau? Dan.. Apa sebenarnya yang kamu mau?

'Efek itu bernama kenangan, sayang', bisik seseorang.

'Oh ya?', tanyamu. 'lalu dimana dia sekarang? mengapa aku tidak bisa melihat dan menggenggamnya?'

'Dia tidak nyata, makanya dia diberi nama kenangan', jawab seorang lainnya. 'Kamu tidak bisa lagi melihatnya, apalagi menggenggamnya ..Karena kamu memilikinya, disana. Hanya ada disana, di hati kamu.'

Mereka adalah pikiran dan hati kita.

Minggu, 07 April 2013

Mimpi

hampir saja aku tak bisa bermimpi lg. karna ternyata selama ini aku tdk pernah datang pada mimpiku sendiri.
rasa pesimis kini kian menerjang membuatku limbung tak percaya diri.
hah, ini tidak mungkin! sudah lama waktu panjang yg telah bergulir, dan apa aku harus bilang "ini bukan passion ku". apa aku harus teriak "aku harus mundur dari petak ini" ?
lembaran dg nilai minim itu kadang lebih pedas dari sambal extra hot yg terdiri dari macam macam cabai,dari banyak varian lada,atau pemedas lainnya. dan bertahun tahun dapat nilai minim itu rasanya seperti mencuci rambut pakai shampoo anti ketombe dg extra mentolnya yg super panas.
tidak, sulit sekali menanggung itu terlalu lama.
pertama tama sabar
keduakali kuat
ketiga kali tegar
keempat kali pura pura sabar
kelima kali pura pura kuat
keenam kali pura pura tegar
ketujuh kali meledak!
apa harus semua mimpi tercincang nilai minim?
padahal semua prosesi mereka adalah prosesiku juga . dan rumus mereka adalah rumusku juga.
-doa
-usaha
-ikhtiar
-tawakal
katanya,

aku pun juga!
tapi mengapa aku begini?
ah, aku harus bermimpi ditempatku sendiri


(created by kak Kania Khoirunnisa angkatan 56)

Sabtu, 06 April 2013

Graviku Sayang, Graviku Malang

hari Kamis tgl 28 April gua kebagian ujian praktek gravi. gua belajar ngapalin setiap dasar, reaksi, sampe cara kerja sampe semua hapalannya luber krn cukup panjang hapalannya. malemnya gua tidur dengan nyenyak dan berharap besok akan terjadi keajaiban dapet penetapan kadar Zn dlm ZnSO4.
pas hari ujiannya, gua kebagian meja nomer 4 dan itu kebetulan penatapan kadar Zn. sumpah gua seneng banget pas itu. di meja di kasih kertas buram sm folio, krn saking senengnya gua lupa cara kerja, dasar, reaksinya. gua nanya ke si buchor sm aja dia juga hese inget babari poho, nanya ke utay susah dia ada di belakang gua. akhirnya gua baca petunjuk kerja dan mulai inget satu persatu cara kerjanya. si buchor masih weh tetep lupa cara kerja dan nanya ke gua. gua kebagian nimbang kedua. dalam hal menimbang gua bisa dibilang lumayan cepet. setelah dilarutkan, di tambah basa, dipanasin, tibalah saat kritis kata bu Gina mah. gua ngendapin pake diammoniumhidrogenposfat 10 ml. tapi yang lainnya pada ngendapin ga diukur dan langsung dr botol reaksi. mereka pas diluat pada ngerengek bialng ke gua" lu ga ngasih tau ham, egois lu", gua jawab enteng dgn ketawa puas "hahahahaha lagian elu ga baca cara kerja"
saring, cuci, uji. shit pas cuci dan nyaring gua kebagian vacuum yg leletnya pake banget, tangan gua pegel banget neken cawan kaca masir biar airnya turun. udah di cuci dan uji, saatnya masuk oven. lumayan santai mulai saat itu, tp tetep harus nyuci alat dan kebiasaan gua dan yg lainnya kalau di wastafel pasti ngobrol hahaha. pas penimbangan gua ngerasa ada masalah krn endapannya masih agak basah, gua mulai stres deh saat itu. tp krn terbatas waktu akhirnya gua hajar deh itu bobot. pas penghitungan kadar gua salah ngasih koma men, jadi seolah olah kadar gua bagus padahal engga. gua baru sadar pas dibagiin hasilnya -__-
tapi gua lumayan sukses dibanding yg mendapat Zn yang lain kayak si nabil, buchor, utay, rinem krn mereka semua ngendapin dari botol wakakakakak.

Minggu, 24 Maret 2013

Kisah Cinta yang Menyedihkan

Di sebuah kota kecil yg tenang dan indah, ada sepasang manusia yg saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yg bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain.

Namun pada suatu hari, malang sang dara mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tdk sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang dan dgn tiada henti memanggil2 kekasih yg tidak sadar sedikitpun. Malamnya ia tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering krn menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang dara tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah mjd pucat pasi dan lesu tdk terkira, namun ia tetap dgn susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan wanita yg setia dan teguh itu, lalu ia memutuskan memberikan kpd wanita itu sebuah pengecualian kpd dirinya.

Tuhan bertanya kpdnya:"Apakah kamu benar2 bersedia menggunakan nyawamu sendiri utk menukarnya?". Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab:"Ya". Tuhan berkata:"Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 thn. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dgn jawaban yg pasti menjawab: "saya bersedia!".

Hari telah terang. Si wanita telah menjadi seekor kupu-kupu yg indah. Ia mohon diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, dara itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dgn seorang dokter. Namun sayang, ia tdk dpt mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dgn di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dr jauh kekasihnya sendiri.

Beberapa hari kemudian, sang dara telah sembuh. Namun ia sama sekali tdk bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pada setiap orang yg lewat, namun tidak ada yg tahu sebenarnya sang wanita telah pergi kemana. Sang dara sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dgn sang kekasih, namun sang wanita yg telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar disampingnya? hanya saja ia tdk bisa berteriak, tdk bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam-diam.

Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yg sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tdk mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu sang dara. Ia bermaksud menggunakan sayapnya yg kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yg kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yg kecil dan lemah benar2 tdk boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yg sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri dan mau tdk mau dgn berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yg jauh dgn membawa harapan.

Dalam sekejap telah tiba musim semi yg kedua, sang kupu-kupu dgn tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yg lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yg tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang wanita cantik. Dlm sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dr angkasa. Ia benar2 tdk percaya dgn pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dgn omongan yg di bicarakan banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan betapa parah sakit sang dara. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka & tentu saja juga melukiskan bahwa sang dara sudah bahagia seperti dulu kala dan sebagainya. Sang kupu-kupu sangat sedih.

Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yg pernah di milikinya dahulu dlm sekejap tokoh utamanya telah berganti seorg wanita lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tdk dpt berbuat apa-apa. Musim panas tahun ini sgt panjang, sang kupu2 setiap hari terbang rendah dgn tersiksa dan ia sudah tdk memiliki keberanian lagi utk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dgn wanita itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat embusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu.

Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan semua ini. Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tdk sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang dara bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah wanitanya sendiri. Sama sekali tdk punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yg hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.

Tiga tahun perjanjian Tuhan dgn sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yg terakhir,
mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu. Dengan pedih hati Tuhan menarik napas:"Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya:"Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan: "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya:"Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".

ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR.
ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA.
MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA.

(Saturday, June 26, 2010)

Sabtu, 23 Maret 2013

Mencari Jati Diri

Berjalanlah dengan pikiranmu sendiri
untuk menemukan itik yang telah lenyap
ditelan kegelapan yang pekat
yang selalu membekas kuat

Berbicaralah dengan hatimu sendiri
untuk menentukan kepribadianmu yang anggun
yang telah lenyap ditelan ombak
dengan gelombang yang tak perlu pasti

Bergeraklah dengan langkahmu sendiri
jangan berhenti yang sia-sia
yang menghambat perjalanan hidup
dalam jenjang langkah kodrat

Temukan dirimu yang telah hilang
bentuklah kepribadian dengan sejujurnya
buktikan jiwa dengan langkah yang pasti
bangunkan jiwa dengan harapan yang suci

Pandanglah masa depanmu
yang semakin dekat dalam kehidupan
janganlah kau suka untuk menyiksa diri yang tiada arti

Sebab hidupmu itu masih punya arti
untuk membentuk kepribadian yang murni
berjalanlah, berbicaralah dan bergeraklah!
dengan penuh semangat yang tinggi

untuk menemukan dirimu sendiri

Berjuanglah Dengan Gagah Berani

Nanti malam timnas Indonesia kembali akan berhadapan dengan Arab Saudi. Walau kami tahu hal itu tidak mudah karena bertanding di hadapan suporter Indonesia yang sangat fanatik, tapi kami percaya bahwa timnas yang dilatih oleh Rahmad Darmawan dan kawan-kawan akan mampu mengalahkan Arab Saudi.
Berapapun skornya tidak masalah, yang penting menang. Jangan Cuma seri, apalagi kalah. Kami mendukung dan mendoakan mu timnas. Di Stadion Utama Gelora Bung Karno pasti akan mendukung timnas habis-habisan, kami akan memerahkan SU GBK dan membuat pemain Arab Saudi bergetar karena Indonesia Raya akan bergema sepanjang menit.
Kami selalu mendukung Garuda.

Demi kehormatan bangsa dan negara dan seluruh rakyat Indonesia, berjuanglah dengan gagah berani di setiap jengkal lapangan di setiap detik. Jangan ada kata menyerah, apalagi putus asa. Berjuanglah sampai peluit terakhir dibunyikan.
Ayo Sergio, tunjukkan bahwa kamu yang terbaik.
Ayo Irfan Bachdim, kami menunggu gol mu yang indah
Ayo Boaz, cetak lagi gol untuk negara-mu ini.
Ayo Igbonefo,tunjukkan kualitasmu sebagai bek tangguh.
Ayo Meiga, buktikan kamu bisa dan pantas jadi kiper terbaik Indonesia.
Ayo semua pemain yang diturunkan, berjuanglah demi kebanggan dan kehormatan merah putih
Semoga Allah meridhoi dan memberikan kemenangan buta kita. Amin.

Tergores

Kasihku,
cinta itu indah bila kita dapat menikmatinya
di dalamnya ada sesuatu ukiran kalimat yang indah
yang memberikan khayalan perjalanan hidup
keterpautan yang tak dapat dipisah antara hati dan jiwa

Kasihku,
cinta itu tak begitu indah bagi, menyiksa..
dirimu selalu murung dengan itu semua
karna cintamu yang tulus telah tergores
yang selalu membekas dalam setiap langkahmu

(untuk gadisku A F L yang jauh disana)

Lelaki kesepian

hari Jumat malem (22/3) gua ditinggal ke palembang sm emak gua. so, otomatis gua sendirian dong walaupun ada bapak gua. tapi berhubung bapak gua ini orangnya sibuk jadi tetep aja jarang di rumah. jadilah gua home alone gini.
home alone gini untuk cowok ganteng nan kece baday kayak gua ada enak ada engganya
1. enaknya gua bisa mandi siang atau ga mandi sama sekali
walaupun bangun pagi untuk solat subuh, lari pagi, udah ke sekolah, siapa yang tau kalau gua ini ga mandi? gua bisa bebas ga mandi seharian karena ga ada yang deket gua hahaha
2. tidur sepanjang hari ga masalah
sepanjang hari gua diliputi rasa ngantuk yang akut, mungkin efek dari UTS yang lama 2 minggu. gila!! bayangin otak pas pasan kayak gua ujian 2 minggu lamanya ckck. gua melepaskan segala kegalauan, kelelahan, dan kemalasan diatas tempat tidur kakak gua
ga enaknya ya gini nih:
1. lu mau makan kudu masak atau beli
ga ada orang di rumah, otomatis ga ada yang masak. gua paling bisanya cuma masak mie doang, tapi lama lama gue bosen makan mie dulu. mau beli pun jauh, kudu panas panasan. takut kulit gua yang bersinar (bullshit kulit bersinar!) ini jadi item bray.
2. kesepian, ga ada keluarga yg nemenin
biasa kalau di rumah gua bisa teriak-teriak manggil adek gua cm untuk minta tolong ambilin hp atau diskusi sm kakak perempuan gua tentang pelajaran dan guru killer smakbo. mendadak gua jadi lelaki kesepian yang membutuhkan kehangatan (keluarga) hahaha

Jumat, 22 Maret 2013

Berserah Diri

Aku tak mengerti
belum aku pahami
mana puisi-puisi
aku belum mengerti

Ada apa saja dalam puisi
aku ingin mengerti,
memahami

Kubaca dan kubaca puisi-puisi
dengan teliti
aku jadi ngeri

Benarkah dalam puisi penuh misteri?
yang sulit dimengerti

Aku tak mengerti
tapi harus kupahami segala isi puisi

Puisi
segala isi kupahami
aku jadi ngerti

Kebeningan hati
jiwa yang suci
agar punya arti
harus berserah diri

Lepaskanlah
iri dengki jiwa ini padaNya

(Akaha)

You're Special? Maybe..

Im proud of people,
Very nice, very well
true friends, true angels

Who are as the sun?
They warm us even
From far away
They make the sky more blue
Do you know I am proud?
I am proud of you

Hanya Masa Lalukah?

Banyak diantara kita yang meragukan gunanya mengungkit dan menggali ingatan masa lalu. Tak produktif, menyakitkan, lebih baik menatap masa depan, begitu mereka berujar. Tentu saja itu ada benarnya. Terutama bila itu terkait dengan memori buruk, trauma, rasa sakit, yang pernah kita alami. Namun sebagian lagi menyatakan bahwa berupaya melupakan pun hanyalah kepura-puraan, toh kita tak mungkin juga melupakan. Bagaimana kita dapat menata dan menatap masa depan dengan jernih, bila kita berpijak pada masa lalu yang kita represi dengan rapuh? (Pura-pura) melupakan hanyalah tanda bahwa kita tak pernah belajar dari masa lalu

Emosi Hati


Entah kemanakah pergi
Mencari sepercik api
'Tuk mencari smangat diri
Ketika smangat berapi - api
Menyulut bara di hati ini
Hanya ada emosi yang menguasai diri

Gerimis membasahi lubuk hati
Memadamkan bara api di hati
Menjadi bara api tak berarti
Tak sisa setitik pun bara emosi di hati

Tanah terbuka menemui udara
Udara dari lembah utara
Hanya tersisa sebuah penyesalan
Atas kesia - siaan emosi diri
Menjadi awal dari keputusan asaan

Belum Ada Judul


Diam, katanya emas. Jika memang begitu, harusnya orang yang jatuh cinta diam-diam praktis menjadi orang terkaya di dunia. Aku tahu! Mengapa jatuh cinta diam-diam tak kunjung membuat pelakunya kaya? Karena ‘emas’ yang di dapat karena diamnya habis digerogoti rasa penasaran dan kelelahan menebak-nebak.
Sesungguhnya benak orang yang jatuh cinta diam-diam adalah benak yang paling cerewet. Dalam pikirannya, orang yang jatuh cinta diam-diam akan terus berceloteh, bertanya, dan lagi, menebak. Mungkin terlihat tak ada lelahnya. Tetapi sebenarnya tak ada yang pernah menginginkan itu, hanya saja tak ada yang kuasa ketika itu menimpa dirinya.
Pertanyaan demi pertanyaan terus saja menghiasi pikiran. Aku, juga pernah jatuh cinta diam-diam. Kurang atau lebihnya, aku selalu bertanya.
“Apakah dia tahu kalau aku sering memandanginya bahkan ketika dia melakukan aktivitas sekecil apa pun?”
“Apa dia pernah melihatku, menyadari keberadaanku? Atau aku begitu tak nyata?”
“Pernahkah sedikit saja terlintas dalam pikirannya tentang aku?”
“Mengapa dia mengenakan baju dengan warna seperti warna kesukaanku?”
“Mengapa dia menyanyikan lagu favoritku di lorong kelas tadi?”
“Ah, bagaimana bisa dia bercerita ke temannya baru saja menonton film yang sudah berkali-kali aku tonton karena aku sungguh menyukainya?”
“Apakah dia punya perasaan yang sama denganku?”
Aku sering merenung, khususnya di malam hari. Tak mengerti mengapa hubungan antara satu manusia dengan manusia lain bisa begitu rumit, atau dibuat rumit oleh manusia itu sendiri? Entah.
Setahuku, komunikasi bisa meluruskan semuanya, menghilangkan penasaran, menghentikan kamu menebak-nebak. Bicara, dan kamu akan berhenti untuk lelah.
Karena orang yang jatuh cinta diam-diam, cintanya juga bisa berbalas. Balasan berupa penerimaan diam-diam, penolakan diam-diam, atau mungkin diabaikan diam-diam. maka dari itu cobalah tuk mengungkapkan....

Senin, 18 Maret 2013

Cinta yang Terbuang

Cinta yang terbuang
memandang angkasa

penuh tipuan dan ketidakpastian

Meski telah menerima
seribu janji terpatri
lekat dihati dan terisolasi

Semuanya mampu melepas
bayang - bayang terbang dan hilang tanpa bekas

Cinta yang terbuang
melahirkan getar
tanpa gerakan maupun hentakan

Lari bagaikan kuda liar
berhenti bagaikan penjaja koran
cinta tanpa pelukan dan kehangatan senyuman
semuanya serba terpisah tanpa jarak