Minggu, 21 Juli 2013

Terima Kasih Sudah Mau Menemani Hariku

Untuk kamu yang di sana, kamu yang sekarang, terima kasih selalu menemaniku, memanjakan setiap detikku, menemaniku berbincang, mendengarkan setiap ceritaku. Ya walaupun aku tahu, itu bukan hal menarik yang perlu diperhatikan tapi terima kasih ya karena sudah mau berlama-lama duduk bersamaku, mendengar ocehanku yang tidak jelas.
Bahkan saat aku diam terlalu lama, kamu masih tetap menungguku untuk berbicara. Payahnya, aku membiarkanmu menunggu sedangkan aku menikmati kesunyian itu seorang diri. Hingga kamu angkat bicara, “Kok diem?” dan hancurlah segala ketenangan itu. Keningku mulai mengkerut dan kamu masih saja mempertanyakan itu. Aku tetap menutup rapat mulutku. *tertawa* Maaf..maaf, aku memang sangat tak suka dengan pertanyaan itu.
Tapi tetap saja kamu tak beranjak dari sampingku, mendengarku bercerita atau di waktu yang lain kamu yang balik bercerita. Bercerita banyak hal, apa pun. Ketika kamu selesai bercerita, aku hanya akan menghela napas lalu tersenyum dan kamu pun akan ikut tersenyum pula.
Betapa sabarnya dirimu. Bahkan ketika dengan egoisnya mengacuhkanmu, kamu tetap duduk di sampingku, memberikan senyuman terbaikmu. Kalau kamu bertanya bahagiaku itu apa, aku akan menjawab, ini bahagiaku, yang ini, yang sedang aku ceritakan ini.
Meski sekarang kamu sudah tidak pernah duduk di sampingku, mendengar ceritaku tapi terima kasih yaa. Terima kasih sudah pernah ada dalam hari-hariku…

 Sumber Gambar


You're still the best till at this time in my heart (wind). I love you even though I know you never loved me
-writing in the silence-

Minggu, 14 Juli 2013

Pengen Menulis (lagi)

sudah mondar mandir dan aku tak menemukan jawaban….
sudah susah payah dan aku tidak juga menjumpai harapan…
hanya seperti belibis yang mengibas - ngibaskan sayapnya saja dan tak tahu harus bertemu siapa…
aku benci hari ini…
aku benci ketika aku tidak bisa menulis lagi…
tangan ini kaku…
mulut ini bisu…
aku tidak bisa berhenti disini…
aku hanya mampu berteriak…
dan teriakan itu hanya berhenti ditenggorokan…
kerinduanku ini begitu mencekik nafasku….
kecintaanku ini begitu menikam ulu hatiku…
aku suka ditikam…
aku membiarkan diriku terkulai…
aku ingin menulis lagi…
aku mau menulis lagi….
jangan menghentikan aku untuk menulis lagi…
entah kisahku… kisahmu… atau hanya sebatas kisah tentang hujan
aku ingin menulis lagi…
ajari aku untuk menulis lagi…
ijinkan aku untuk menulis lagi….
aku ingin menulis lagi….
tentang sajak belibis….
tentang sajak cinta…
tentang peraduan dan binatang jalang….
aku ingin menulis lagi….
biarkan aku menulis lagi….
menulis tentang hidup…
menulis tentang kita…
tentang rasa…
dan tentang segala isi dunia….
ajari aku menulis…… lagi

(tulisan ini dibuat ketika gua bingung mau menulis apa karena otak gua udah ga ada ide untuk menulis dan jari jemari udah kaku untuk menekan dan memijit mijit keyboard untuk menghasilkan sebuah tulisan yg sederhana setelah selama 1 bulan lebih vakum dr dunia tulis menulis karena ujian yg menguras emosi dan energi)