Sisa hujan tadi sore masih membekas disebagian alam, butiran air yang membentuk bola kecil memeluk erat pucuk dedaunan di depan jendela kamar. Suasana sejuk menghampar, tanah dan udara meresap sampai ke dalam kamar ini.
Dua tahun berlalu, seolah diri ini tak mengenal waktu. Dua tahun sudah sejak kepergianmu, meninggalkan seutas kenangan berbingkai cerita, penuh duka penuh tawa. Saat melamun disini, di ruangan ini, bayanganmu selalu hadir, senyummu mampu membuncah diamku. Teringat saat terakhir kita menghabiskan menit demi menit hanya berdua saja, setiap saat ku bercerita, kau mendengarkan sembari duduk di sampingku dengan sebuah senyuman yang khas yang tak bisa kulupakan hingga saat ini.
"Am, nanti kita ketemu dan sekolah bareng ya di SMAKBo" ucapanmu disaat akhir pertemuan kita dan menjadi sebuah penyemangatku untuk bersekolah disana. Ucapanmu masih terngiang sampai ini, sampai detik ini, aku terserak sendirian di tengah kesunyian malam. Wind, adakah kau lupa dengan ucapanmu? Ucapan yang membuatku semangat belajar dan meraih cita-cita. Aku tidak menyalahkanmu Nda, mungkin ini adalah sudah digariskan Allah kepadaku menerima bahwa kita tak akan pernah bersatu, meraih mimpi dan merajut asa bersama. Aku terima kenyataan ini walaupun ini akan sulit dijalani selama 2,5 tahun sisa masa pendidikanku disini. Aku kehilangan arah dan tujuan sampai saat ini. Banyak wanita yang hadir disini, di hati ini. Namun tak ada satu pun yang dapat menggantikanmu, menggantikan senyuman manis dari bibirmu, indahnya suaramu ketika bicara tapi kalau bernyanyi sedikit fals (aduh maaf ya), halusnya tutur katamu, sebagai guru biologiku kalau mau ujian, dan sesosok wanita tangguh selain ibuku. Tak ada yang sepertimu Wind.
Lantunan suara makhluk malam menemaniku mengarungi malam, menampar kesunyian menuju sebuah keindahan. Disini aku menunggu pagi, mempersiapkan segalanya hanya untuk menyambut dirimu, yaa walaupun itu tak mungkin, tapi aku selalu percaya bahwa suatu hari nanti kita akan bertemu walaupun hanya sedetik saja. Suara-suara di masa lalu tak lagi ku hiraukan, hanya sebuah keinginan manis yang menancap kuat di hari, yaitu hadirmu. Walaupun itu masih menjadi kemustahilan, namun aku yakin, kekuasaan alam akan mengembalikan semua cerita tentang kau dan aku, tentang perjalanan, tentang air mata dan juga tawa, tentang segala...
Bila nanti kau ingat, pulanglah...
Bila nanti kau bersedih, pulanglah...
Bila nanti kau butuh senyuman dan semangat, pulanglah...
Bila nanti tidak ada seorang pun yang menyayangimu lagi, pulanglah...
karena aku akan selalu mencoba ada untukmu.
I Miss You Now
Tidak ada komentar:
Posting Komentar