Bahkan saat aku diam terlalu lama, kamu masih tetap menungguku untuk berbicara. Payahnya, aku membiarkanmu menunggu sedangkan aku menikmati kesunyian itu seorang diri. Hingga kamu angkat bicara, “Kok diem?” dan hancurlah segala ketenangan itu. Keningku mulai mengkerut dan kamu masih saja mempertanyakan itu. Aku tetap menutup rapat mulutku. *tertawa* Maaf..maaf, aku memang sangat tak suka dengan pertanyaan itu.
Tapi tetap saja kamu tak beranjak dari sampingku, mendengarku bercerita atau di waktu yang lain kamu yang balik bercerita. Bercerita banyak hal, apa pun. Ketika kamu selesai bercerita, aku hanya akan menghela napas lalu tersenyum dan kamu pun akan ikut tersenyum pula.
Betapa sabarnya dirimu. Bahkan ketika dengan egoisnya mengacuhkanmu, kamu tetap duduk di sampingku, memberikan senyuman terbaikmu. Kalau kamu bertanya bahagiaku itu apa, aku akan menjawab, ini bahagiaku, yang ini, yang sedang aku ceritakan ini.
Meski sekarang kamu sudah tidak pernah duduk di sampingku, mendengar ceritaku tapi terima kasih yaa. Terima kasih sudah pernah ada dalam hari-hariku…
Sumber Gambar
You're still the best till at this time in my heart (wind). I love you even though I know you never loved me
-writing in the silence-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar