Aku mempunyai mimpi. Mimpi yang paling aku harapkan terjadi dari jutaan mimpi yang pernah kurangkai saat dulu masih bersamanya. Biarkanlah aku bercerita tentang mimpiku ini...
Aku adalah anak lelaki satu-satunya diantara 3 anak di keluarga ini. Aku anak kedua dari bersaudara. Kakak pertama ku adalah seorang perempuan yang sudah bekerja di salah satu laboratorium peternakan unggas di Bogor, dan adik ku juga seorang perempuan yang masih bersekolah. Ayahku adalah seorang prajurit TNI dan ibuku adalah ibu rumah tangga yang mempunyai bisnis budidaya ikan patin.
Dari kecil aku tidak pernah diajarkan atau di doktrin untuk menjadi tentara seperti ayah. Bahkan sampai sekarang pun aku tidak mempunyai baju loreng atau baju yang bergambar pesawat Sukhoi seperti anak tentara lainnya. Entah karena ayah tidak mau aku menjadi seperti itu atau memang ayah yang tidak mau membelikannya untukku, aku tidak pernah berani bertanya sampai saat ini. Dan memang bagiku itu tidaklah menarik. Satu-satunya barang yang menempel pada tubuhku yang bertuliskan TNI AU adalah sepatu pdh bekas yang sering kupakai ke sekolah. Hanya itu saja, selebihnya tak ada dan ayah memang lebih menyukai memberikannya kepada orang lain daripada ke anaknya sendiri. Dalam hati kecilku aku ingin setidaknya memiliki satu baju yang menjadi ciri khas tentara, tetapi setiap aku mencoba minta ke ibu, ibu selalu bilang "buat apa? udah telat."
Kembali lagi ke mimpi. Aku mempunyai sebuah keyakinan, setiap anak tentara baik laki-laki ataupun perempuan pasti mempunyai keinginan untuk menjadi seperti orang tuanya yang menjadi TNI, walaupun itu hanya sekecil biji sawi tapi aku selalu yakin akan hal itu. Tak terkecuali aku. Dari semenjak kecil aku ingin menjadi seorang anggota TNI, bagiku menjadi seorang anggota TNI adalah suatu kebanggaan tersendiri. Entah aku tak pernah bertanya kepada ayah apakah beliau setuju kepadaku untuk menjadi anggota TNI atau tidak, tapi aku pikir ayah akan setuju-setuju saja, tapi sayangnya ibu tak pernah merestuiku untuk menjadi seorang anggota TNI. Entahlah, aku selalu berdebat kalau sedang membahas masalah ini. Entah apa yang ada dipikiran ibuku ini bahwa menjadi seorang TNI adalah pilihan hidup terakhir, ibuku bukan hanya melarang aku menjadi seorang anggota TNI tapi juga untuk bersekolah di sekolah tinggi kedinasan yang ada di Indonesia. Aku sudah malam membahasnya untuk kesekian kalinya, karena aku selalu dianggap bodoh dan tolol untuk masuk kesana.
Aku ingin menjadi anggota TNI atau masuk sekolah tinggi kedinasan. Bagiku akan menyenangkan sekali untuk dapat menjalani hidup menjadi seperti itu. Ya semoga saja aku diberikan kesehatan yang cukup untuk meraih semua cita-citaku itu. Aamiin...
Aku adalah anak lelaki satu-satunya diantara 3 anak di keluarga ini. Aku anak kedua dari bersaudara. Kakak pertama ku adalah seorang perempuan yang sudah bekerja di salah satu laboratorium peternakan unggas di Bogor, dan adik ku juga seorang perempuan yang masih bersekolah. Ayahku adalah seorang prajurit TNI dan ibuku adalah ibu rumah tangga yang mempunyai bisnis budidaya ikan patin.
Dari kecil aku tidak pernah diajarkan atau di doktrin untuk menjadi tentara seperti ayah. Bahkan sampai sekarang pun aku tidak mempunyai baju loreng atau baju yang bergambar pesawat Sukhoi seperti anak tentara lainnya. Entah karena ayah tidak mau aku menjadi seperti itu atau memang ayah yang tidak mau membelikannya untukku, aku tidak pernah berani bertanya sampai saat ini. Dan memang bagiku itu tidaklah menarik. Satu-satunya barang yang menempel pada tubuhku yang bertuliskan TNI AU adalah sepatu pdh bekas yang sering kupakai ke sekolah. Hanya itu saja, selebihnya tak ada dan ayah memang lebih menyukai memberikannya kepada orang lain daripada ke anaknya sendiri. Dalam hati kecilku aku ingin setidaknya memiliki satu baju yang menjadi ciri khas tentara, tetapi setiap aku mencoba minta ke ibu, ibu selalu bilang "buat apa? udah telat."
Kembali lagi ke mimpi. Aku mempunyai sebuah keyakinan, setiap anak tentara baik laki-laki ataupun perempuan pasti mempunyai keinginan untuk menjadi seperti orang tuanya yang menjadi TNI, walaupun itu hanya sekecil biji sawi tapi aku selalu yakin akan hal itu. Tak terkecuali aku. Dari semenjak kecil aku ingin menjadi seorang anggota TNI, bagiku menjadi seorang anggota TNI adalah suatu kebanggaan tersendiri. Entah aku tak pernah bertanya kepada ayah apakah beliau setuju kepadaku untuk menjadi anggota TNI atau tidak, tapi aku pikir ayah akan setuju-setuju saja, tapi sayangnya ibu tak pernah merestuiku untuk menjadi seorang anggota TNI. Entahlah, aku selalu berdebat kalau sedang membahas masalah ini. Entah apa yang ada dipikiran ibuku ini bahwa menjadi seorang TNI adalah pilihan hidup terakhir, ibuku bukan hanya melarang aku menjadi seorang anggota TNI tapi juga untuk bersekolah di sekolah tinggi kedinasan yang ada di Indonesia. Aku sudah malam membahasnya untuk kesekian kalinya, karena aku selalu dianggap bodoh dan tolol untuk masuk kesana.
Aku ingin menjadi anggota TNI atau masuk sekolah tinggi kedinasan. Bagiku akan menyenangkan sekali untuk dapat menjalani hidup menjadi seperti itu. Ya semoga saja aku diberikan kesehatan yang cukup untuk meraih semua cita-citaku itu. Aamiin...